PERINGATAN HARDIKNAS TAHUN 2022 KOTA PALEMBANG

 Ada yang berbeda pada peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun ini. 

Pertama, seharusnya Hardiknas diperingati pada tanggal 2 Mei tapi pada tahun ini diperingati pada tanggal 13 Mei . Kenapa begitu ? karena pada tanggal 2 Mei 2022 bertepatan dengan perayaan hari Raya Idul fitri 1443 H dan cuti bersama, sehingga perayaan Hardiknas diperingati pada tanggal 13 Mei 2022.

Kedua, peringatan Hardiknas dilakukan secara daring dan luring , artinya 50% perayaan tatap muka langsung dan 50% melalui aplikasi Zoom Meeting alias bertemu di dunia maya. Kenapa demikian ? karena kota Palembang masih dalam masa PPKM level 3 akibat pandemi Covid 19.

Walaupun demikian, peringatan Hardiknas yang dilaksanakan di Kantor Dinas Pendidikan Kota Palembang sangat meriah. Terbukti dari jumlah peserta yang mengikuti perayaan Hardiknas secara virtual (zoom meeting) mencapai angka 800an peserta dari seluruh sekolah yang ada di kota Palembang

Para peserta yang mengikuti acara tersebut memakai pakaian adat dari berbagai Provinsi yang ada di Indonesia, seperti pakaian adat Palembang, pakaian adat Jawa, pakaian adat Papua dan lainnya.

Peserta yang berasal dari Palembang memakai pakaian adat Palembang yaitu kain tajung serta bagi pria memakai tanjak

Pada peringatan tersebut juga diberikan penghargaan bagi guru-guru yang ada di kota Palembang yang meraih prestasi di berbagai bidang.

Peringatan Hardiknas Tahun ini mengusung tema "Pimpin Pemulihan Bergerak untuk Merdeka Belajar"

Pada kesempatan ini, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang H. Ahmad Zulinto, S.Pd, M.M menyampaikan sambutan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang menyebutkan bahwa Kurikulum Merdeka Belajar merupakan jawaban dari tantangan dunia pendidikan selama masa pandemic Covid -19 berlangsung

“Kurikulum Merdeka, yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemi, terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran.

Kini Kurikulum Merdeka sudah diterapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Itu berarti bahwa ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan.” Kata Mendikbud Ristek.